Senin, 14 April 2008

Survei LSI

Sentimen Ekonomi Politik 2008

Secara umum sentimen elektoral masyarakat terhadap tokoh-tokoh nasional untuk presiden semakin terfragmentasi. Tidak ada tokoh yang punya daya tarik elektoral secara nasional. SBY memang masih yang paling kuat, tapi dukungan sementara terhadapnya cenderung merosot bila pilihan semakin terbuka dengan calon semakin banyak. Sebagai incumbent, dan masih 1,5 tahun ke depan, SBY akan dipilih oleh warga jauh di bawah mayoritas (34%) bila calon cukup banyak.

Tapi Megawati belum menunjukan tanda-tanda bisa mengalahkan SBY bila keduanya harus kembali berhadapan head to head.

Nasib politik SBY sebagian ditentukan oleh kondisi ekonomi nasional, terutama berkaitan dengan kemampuannya mengatasi masalah harga-harga kebutuhan pokok.

Sangat sedikit warga yang merasa kondisi ekonomi nasional membaik. Juga sangat besar dari warga yang merasakan semakin berat memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Tapi SBY belum tersaingi karena faktor-faktor non-ekonomi, terutama keamanan dan ketertiban, dinilai cukup baik, dan belum muncul tokoh alternatif.

Bila keadaan ekonomi memburuk dalam satu setengah tahun ke depan, dan muncul tokoh alternatif di luar Megawati, kemungkinan SBY gagal dalam Pemilu 2009.

Mungkinkah muncul tokoh alternatif?

Belakangan muncul opini bahwa dukungan pada Pak Harto dari publik sangat besar, dan karena itu ada spekulasi bahwa anggota keluarga Pak Harto kemungkinan akan mendapat dukungan luas untuk menjadi presiden bila ia maju.

Siti Hardiyati Rukmana (Tutut) adalah putri Pak Harto yang paling banyak berkiprah dalam politik, dan karena itu bila ia maju kemungkinan akan sukses mengalahkan SBY atau calon-calon lain apabila memang ada yang disebut sebagai kekuatan warisan politik Pak Harto.

Tapi untuk sementara, tanda-tanda itu tidak terlihat. Opini tentang warisan politik Pak Harto tidak punya dasar.

Bila pemilihan presiden diadakan ketika serangkaian survei ini dilakukan, nyaris tidak ada warga yang memilih Tutut.
Tutut, untuk sementara, belum bisa menjadi alternatif.

Di samping itu, mantan-mantan calon presiden seperti Amin dan Wiranto juga belum terlihat mengalami kemajuan berarti dalam masalah sikap elektoral warga.

Jusuf Kalla sebagai pemimpin partai besar juga bermasalah dalam sikap elektoral warga.

Sutiyoso yang sudah menyatakan akan maju sebagai calon presiden juga belum menunjukan tanda-tanda kemajuan dilihat dari sentimen pemilih.

Yang menarik adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X. Di luar SBY dan Megawati, ia adalah tokoh yang mendapat sentimen elektoral (akan dipilih) cukup lumayan, dan kecenderungannya menguat dalam 3 tahun terakhir meskipun masih jauh di bawah SBY dan Mega.

Angka 7% bagi Sultan mengingatkan angka yang kurang lebih sama pada SBY sekitar satu tahun menjelang pemilihan Presiden.
Bila SBY gagal dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi, dalam menekan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan, dan bila ada “momentum politik” tertentu, Sultan mungkin menjadi figur potensial menang dalam pemilu 2009.

Download Document :
Sentimen Ekonomi Politik 2008.pdf

Tidak ada komentar: